Login
Coba Sekarang

Neraca Keuangan Adalah: Bentuk, Jenis, Contohnya

Wanda Indana
Wanda Indana
|
Nov 14, 2023
Neraca Keuangan Adalah: Bentuk, Jenis, Contohnya
Daftar Isi
Tips Bijak Mengelola Uang THR Lebaran
Asal-usul Tradisi Bagi-bagi THR di Hari Lebaran
7 Tips Mengelola Keuangan Bisnis Kantin yang Efektif
Scale-up Bisnismu Sekarang!

Ribetnya operasional, serahkan pada Opaper!

Neraca Keuangan dalam Akuntansi, juga dikenal sebagai Balance Sheet, adalah salah satu laporan keuangan utama yang memberikan gambaran tentang posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu titik waktu tertentu. 

Neraca Keuangan mencerminkan aset, kewajiban, dan ekuitas pemilik perusahaan pada saat laporan dibuat. Laporan ini memiliki bentuk dasar yang mengikuti prinsip dasar akuntansi berpasangan, di mana total aset harus selalu sama dengan total kewajiban dan ekuitas.

Dalam artikel ini akan diulas apa itu neraca keuangan, bentuk, jenis hingga contohnya. Jadi, simak ulasannya sampai selesai, ya.

Apa itu Neraca Keuangan?

Neraca keuangan, juga dikenal sebagai balance sheet, merupakan komponen penting dari laporan keuangan dalam bidang akuntansi. Neraca ini mencatat informasi mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas suatu perusahaan pada titik waktu tertentu. Melalui neraca ini, kita dapat mengetahui nilai aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan pada saat tersebut. Semua jenis perusahaan, baik itu perusahaan jasa, manufaktur, atau yang lainnya, memerlukan neraca keuangan sebagai alat bantu dalam mengelola keuangan perusahaan.

Neraca keuangan biasanya memiliki dua bentuk utama, yaitu bentuk horizontal (scontro) dan bentuk vertikal (staffel). Nilai ekuitas yang tercantum dalam neraca keuangan sejalan dengan nilai yang tercatat dalam laporan perubahan modal. Keselarasan dalam neraca ini terjadi karena mencakup pendapatan dan biaya yang tercatat dalam laporan laba rugi.

Komponen Laporan Neraca Keuangan dalam Akuntansi Perusahaan

Dalam menyusun neraca, terdapat format umum yang biasanya diikuti. Sisi kiri neraca biasanya memuat aset perusahaan, termasuk aset lancar dan aset tetap, sementara sisi kanan memuat kewajiban dan modal.

Berikut adalah komponen-komponen yang ada dalam neraca keuangan:

1. Aset

Aset mengacu pada semua sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Aset merupakan nilai kekayaan perusahaan yang digunakan untuk operasional dan dukungan perusahaan. Berdasarkan jangka waktu pemakaian, aset dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu aset lancar dan aset tetap.

  • Aset Lancar: Aset lancar adalah aset yang memiliki umur manfaat pendek, dapat dikonversi menjadi kas dalam satu tahun atau kurang. Contoh aset lancar meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, persediaan, dan utang yang harus dibayar dalam waktu dekat.
  • Aset Tetap: Aset tetap adalah aset yang memiliki umur manfaat lebih dari satu tahun. Contoh aset tetap meliputi bangunan, peralatan, dan hak milik intelektual seperti paten dan hak cipta. Nilai aset tetap biasanya disajikan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan.

2. Kewajiban (Liabilities)

Kewajiban adalah utang perusahaan kepada pihak lain yang harus dibayar, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Akun kewajiban meliputi utang usaha, pendapatan diterima di muka, serta akun akrual (biaya yang jatuh tempo di masa depan).

  • Kewajiban/Utang Lancar: Kewajiban lancar adalah utang yang harus dibayar dalam satu tahun. Contoh kewajiban lancar meliputi utang usaha, gaji, pajak yang harus dibayar, dan wesel tagih yang jatuh tempo dalam satu tahun.
  • Kewajiban/Utang Jangka Panjang: Utang jangka panjang adalah kewajiban yang jatuh tempo lebih dari satu tahun. Contoh utang jangka panjang meliputi pinjaman jangka panjang dan obligasi yang jatuh tempo lebih dari satu tahun.

3. Ekuitas atau Modal

Ekuitas mencerminkan kepemilikan perusahaan dan merupakan elemen penting dalam neraca keuangan. Ekuitas dapat dihitung sebagai selisih antara total aset dan kewajiban.

  • Saham Disetor: Saham disetor adalah jumlah uang yang disetorkan oleh pemegang saham ke perusahaan. Dana dari saham disetor dapat digunakan untuk berbagai keperluan perusahaan, seperti modal kerja atau pembelian aset.
  • Laba Ditahan: Laba ditahan adalah laba perusahaan yang tidak dibagikan kepada pemegang saham dan terus terakumulasi dari waktu ke waktu. Laba ditahan merupakan salah satu komponen penting dalam ekuitas.

Struktur Laporan Neraca dalam Akuntansi Perusahaan

Struktur neraca keuangan biasanya dapat dijelaskan dengan rumus berikut:

Aktiva = Kewajiban + Modal

Untuk memahami posisi normal suatu akun pada neraca, Anda dapat menggunakan rumus ini. Misalnya, jika perusahaan melakukan penyetoran modal, maka posisi kas berada di debit dan posisi modal berada di kredit. Sebaliknya, jika perusahaan membayar utang dari kas, maka posisi utang berada di debit dan kas berada di kredit.

Penting untuk memastikan bahwa neraca keuangan selalu seimbang, yaitu jumlah total aset sama dengan jumlah total kewajiban dan modal.

Baca: Memahami Annual Report: Pentingnya, Isi, dan Tujuan

Contoh Bentuk-Bentuk Laporan Neraca Keuangan

Neraca keuangan dapat memiliki dua bentuk utama, yaitu bentuk scontro (bentuk T) dan bentuk staffel (bentuk laporan).

Contoh Laporan Neraca Bentuk Scontro (Account Form)

Laporan neraca keuangan adalah salah satu laporan penting dalam akuntansi yang digunakan untuk menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu titik waktu tertentu. Ada beberapa bentuk penyajian laporan neraca, dan salah satu yang umum digunakan adalah bentuk Scontro atau Account Form. Dalam bentuk ini, laporan neraca dibagi menjadi dua bagian utama: aktiva di sebelah kiri dan kewajiban serta ekuitas di sebelah kanan. Berikut adalah contoh laporan neraca bentuk Scontro:

PT TUAN JUJUR
Per 31 Oktober 2023

Sumber: Zahir Online

Pada contoh laporan neraca di atas, aktiva ditempatkan di sebelah kiri dengan rincian aktiva lancar dan aktiva tetap. Di sebelah kanan, terdapat kewajiban, termasuk kewajiban lancar dan kewajiban jangka panjang, serta ekuitas, yang mencakup modal saham dan laba ditahan.

Laporan neraca bentuk Scontro ini memberikan gambaran yang jelas tentang posisi keuangan perusahaan pada saat laporan tersebut disusun. Ini membantu pemilik perusahaan, investor, dan pihak terkait lainnya untuk memahami bagaimana aset perusahaan dibiayai dan apa yang dimilikinya.

Contoh Laporan Keuangan dengan Format Staffel

Format staffel, yang juga dikenal sebagai bentuk laporan, terstruktur dengan penataan yang sistematis dari bagian atas ke bagian bawah.

Dalam format ini, penyusunan dimulai dari aset (aktiva) yang ditempatkan di bagian paling atas, diikuti oleh kelompok kewajiban (utang) dan ekuitas (modal) yang terletak di bagian paling bawah. Berikut adalah contoh dari laporan neraca keuangan sebuah perusahaan yang menggunakan format staffel.

PT TUAN JUJUR
Per 31 Oktober 2023

Sumber: Jurnal.id

Banyak perusahaan memilih untuk menyajikan neraca keuangan mereka dalam format yang memanjang ke bawah. Namun, format yang meluas ke samping juga dianggap valid.

Pemilihan format neraca keuangan perusahaan biasanya bergantung pada jumlah akun yang akan dilaporkan. Dengan peningkatan jumlah akun, format yang memanjang ke bawah (staffel) cenderung lebih praktis.Format staffel umumnya dipilih oleh perusahaan besar yang memiliki banyak akun dengan nilai transaksi yang tinggi. 

Di sisi lain, format skontro sering dianggap lebih mudah untuk dipahami pada pandangan pertama karena posisi aktiva dan kewajiban yang langsung terlihat di sisi kanan dan kiri. Format skontro lebih sering digunakan ketika jumlah akun dan nilai transaksinya relatif lebih sedikit.

Tahapan Membuat Neraca Keuangan

Membuat  neraca keuangan merupakan proses yang melibatkan beberapa langkah penting sebagai berikut:

  1. Kumpulkan Data Transaksi: Kumpulkan semua data transaksi yang terjadi selama periode akuntansi. Ini termasuk semua pembelian, penjualan, utang, piutang, dan transaksi lain yang mempengaruhi keuangan perusahaan.
  2. Rekonsiliasi Akun: Lakukan rekonsiliasi untuk semua akun, memastikan bahwa semua transaksi telah dicatat dengan benar dan saldo akhir akurat.
  3. Klasifikasi Akun: Kelompokkan semua akun ke dalam kategori aktiva, kewajiban, dan ekuitas. Aktiva mencakup aset lancar dan tetap, kewajiban mencakup utang jangka pendek dan panjang, dan ekuitas mencakup modal saham dan laba ditahan.
  4. Hitung Saldo Akhir: Untuk setiap kategori akun, hitung saldo akhir. Saldo akhir aktiva harus sama dengan total kewajiban ditambah ekuitas, yang merupakan persamaan dasar akuntansi.
  5. Susun Neraca: Dengan saldo akhir, susun neraca dalam format yang diinginkan. Ini bisa dalam bentuk staffel (vertikal) atau skontro (horizontal), tergantung pada kebijakan perusahaan.
  6. Tinjau dan Sesuaikan: Setelah menyusun neraca, tinjau untuk memastikan tidak ada kesalahan dan lakukan penyesuaian jika diperlukan.
  7. Laporan Akhir: Setelah semua penyesuaian, siapkan laporan neraca akhir yang akan disajikan kepada manajemen, pemegang saham, atau pihak eksternal lainnya.
  8. Audit (jika perlu): Dalam beberapa kasus, neraca keuangan mungkin perlu diaudit oleh auditor eksternal untuk memverifikasi keakuratannya.

Penting untuk memastikan bahwa neraca keuangan disusun sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku dan mencerminkan posisi keuangan perusahaan dengan akurat.

Itulah ulasan tentang neraca keuangan, mulai dari pengertian, bentuk, jenis dan contohnya. Namun, untuk membuat neraca keuangan tentu akan memakan banyak waktu. Namun, tenang, aplikasi Opaper punya tools gratis yang bisa digunakan untuk membuat neraca keuangan bisnis kamu. Opaper punya template excel gratis untuk neraca keuangan bisnis restoran. Neraca ini sangat berguna untuk memantau aliran kas masuk dan keluar usaha restoran Anda menggunakan template spreadsheet Excel neraca keuangan yang disediakan tanpa biaya oleh Opaper.

Mungkin kamu juga tertarik membaca artikel ini

Yuk, ikut baca-baca berita seputar Opaper dan tips-tips yang membantu memajukan bisnismu.
Lihat semua artikel