Tentang Opaper

Cerita di Balik Berdirinya Opaper

Opaper lahir dari visi Joanathan McIntosh, seorang mantan manajer produk di perusahaan teknologi ternama di Silicon Valley, Amerika Serikat. Keputusan Joan untuk kembali ke Indonesia menjadi awal mula perjalanan Opaper.

Setelah kembali ke tanah air, ia menyaksikan pertumbuhan pesat industri e-commerce, di mana banyak individu mulai memanfaatkan media sosial seperti Instagram dan WhatsApp untuk menjual produk mereka.

Namun, Joan juga mengamati bahwa tantangan dalam mengelola bisnis melalui platform-platform tersebut serupa dengan pengalamannya ketika menjalankan usaha roti rumahan semasa kuliah.

Kala itu, ia harus bangun dini hari, sekitar pukul tiga atau empat pagi, untuk bekerja di dapur komersial dan mengantarkan pesanan secara langsung ke pelanggan, sambil menyelesaikan studinya. Semua proses tersebut dilakukan secara manual, mulai dari produksi hingga pengantaran.

Pengalaman pribadi ini memberinya perspektif mendalam tentang kesulitan yang dihadapi pelaku usaha kecil dalam mengelola bisnis mereka. Joan merasa bahwa proses jual beli dalam perdagangan sosial di Indonesia masih jauh dari efisien.

Ia pun bertanya-tanya,

"Mengapa sebagian besar proses masih mengandalkan metode manual, mulai dari pembayaran hingga pengiriman bukti pembayaran?"

Dengan latar belakangnya di dunia teknologi, Joan melihat peluang untuk menciptakan solusi yang mampu mengotomatisasi berbagai proses bisnis. Gagasan ini bertujuan untuk membantu pelaku usaha kuliner agar dapat lebih fokus pada pengembangan produk dan pemasaran tanpa terbebani oleh operasional manual yang memakan waktu.

Dari pemikiran inilah Opaper lahir, sebuah platform yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi dalam berjualan di era perdagangan sosial yang terus berkembang.

Dengan menghadirkan sistem yang efisien, otomatis dan selalu berinovasi, Opaper berkomitmen untuk menjadi mitra andal bagi para pelaku usaha makanan dan minuman dalam mengoptimalkan potensi bisnis mereka.