Fixed Cost

Joanathan McIntosh
|
May 15, 2025
|
-

Pahami apa itu fixed cost (biaya tetap) dalam bisnis kuliner dan kenapa penting buat kelola keuangan restoran kamu. Cocok untuk pebisnis pemula yang ingin tahu cara menghitung titik impas.

Apa itu Fixed Cost?

Fixed cost (biaya tetap) adalah biaya yang harus kamu bayar secara rutin, meskipun restorannya lagi rame atau lagi sepi. Biaya ini biasanya dibayar bulanan, dan gak berubah-ubah jumlahnya.

Contoh Kasus:

Bayangin kamu baru buka kedai kopi kecil di pinggir jalan. Biaya sewa tempatnya Rp8 juta/bulan. Kamu juga punya 2 barista tetap, masing-masing digaji Rp3 juta/bulan.

Total fixed cost kamu udah Rp14 juta/bulan, belum termasuk listrik dan langganan POS.

Nah, sebulan pertama kedaimu rame banget, omzetnya Rp40 juta. Tapi bulan kedua lagi sepi, cuma dapat Rp18 juta.

Tapi ingat: fixed cost tetap harus kamu bayar penuh, mau laku banyak atau sedikit.

Pain Point Pebisnis

“Kok kayaknya aku udah jualan lumayan banyak, tapi kenapa masih boncos?”

Salah satu penyebabnya adalah kamu belum tahu berapa total fixed cost, jadi kamu gak tahu minimal harus jual berapa buat impas. Fixed cost adalah angka dasar yang harus kamu kejar biar gak rugi tiap bulan.

Solusi Buat Kamu

  1. Catat semua fixed cost secara detail: Termasuk biaya sewa, gaji tetap, langganan software, dan lainnya.
  2. Hitung break-even point: Dari situ, kamu bisa tahu berapa porsi makanan/minuman yang harus kamu jual agar bisa tutup biaya tetap itu.
  3. Pertimbangkan efisiensi: Misalnya, apakah perlu punya dua karyawan tetap atau bisa 1 tetap + 1 part-time?

Insight:

Fixed cost itu seperti “biaya hidup” dari bisnismu. Kamu wajib tahu berapa besar “biaya hidup” ini agar bisa bertahan dan berkembang.

Istilah terkait

Mungkin kamu juga tertarik untuk membaca istilah-istilah lain di bawah ini.