Login
Coba Sekarang

3 Rumus Persediaan Akhir, Ketahui Cara Hitungnya!

Wanda Indana
Wanda Indana
|
Jun 27, 2023
3 Rumus Persediaan Akhir, Ketahui Cara Hitungnya!
Daftar Isi
15 Resep Takjil untuk Buka Puasa Ramadhan yang Segar dan Sehat
6 Teknik Efisien Mengelola Stok Bahan Makanan
Mengurangi Pemborosan dengan Manajemen Inventori Cerdas
Scale-up Bisnismu Sekarang!

Ribetnya operasional, serahkan pada Opaper!

Persediaan akhir merupakan jumlah barang atau produk yang masih tersisa di gudang atau toko setelah periode penjualan tertentu. Menghitung persediaan akhir sangat penting untuk mengelola bisnis dengan efisien dan efektif. Nah, untuk kamu yang ingin tahu cara menghitung persediaan akhir, yuk simak penjelasan berikut ini!

Rumus Persediaan Akhir Berdasarkan Metode Rata-rata Sederhana

Metode pertama yang dapat digunakan untuk menghitung persediaan akhir adalah metode rata-rata sederhana. Rumusnya sangat mudah, yaitu dengan menjumlahkan persediaan awal dan persediaan masuk, lalu dibagi dengan jumlah periode. Mari kita lihat rumusnya secara detail:

Persediaan Akhir = (Persediaan Awal + Persediaan Masuk) / Jumlah Periode

Contoh penggunaan rumus ini adalah sebagai berikut: Kamu memiliki persediaan awal sebanyak 100 unit dan dalam periode tersebut ada tambahan persediaan sebanyak 200 unit. Jika periode yang dihitung adalah satu bulan, maka rumusnya akan menjadi:

Persediaan Akhir = (100 + 200) / 1 = 300 unit

Rumus Persediaan Akhir Berdasarkan Metode Harga Rata-rata

Selain metode rata-rata sederhana, terdapat juga metode penghitungan persediaan akhir berdasarkan harga rata-rata. Rumus ini menggunakan nilai rata-rata harga per unit barang dalam menghitung persediaan akhir. Berikut rumusnya:

Persediaan Akhir = Persediaan Awal + Persediaan Masuk - Persediaan Keluar

Namun, untuk mencari persediaan akhir berdasarkan harga rata-rata, kita perlu menghitung rata-rata harga per unit terlebih dahulu. Rumusnya adalah sebagai berikut:

Rata-rata Harga per Unit = (Total Harga Persediaan Awal + Total Harga Persediaan Masuk) / (Jumlah Persediaan Awal + Jumlah Persediaan Masuk)

Setelah kita mengetahui rata-rata harga per unit, kita dapat menggantikan rumus persediaan akhir dengan rumus berikut:

Persediaan Akhir = (Rata-rata Harga per Unit × Jumlah Persediaan Awal) + Persediaan Masuk - Persediaan Keluar

Rumus Persediaan Akhir Berdasarkan Metode FIFO (First In, First Out)

Metode terakhir yang akan kita bahas adalah metode FIFO, yang berarti barang yang masuk pertama kali juga akan keluar pertama kali. Metode ini lebih cocok digunakan pada bisnis yang menjual produk dengan masa kedaluwarsa atau produk yang memiliki nilai yang mudah berubah seiring waktu.

Rumus persediaan akhir berdasarkan metode FIFO adalah sebagai berikut:

Persediaan Akhir = Persediaan Awal + Persediaan Masuk - Persediaan Keluar

Namun, perlu diingat bahwa perhitungan persediaan akhir menggunakan metode FIFO membutuhkan catatan yang teliti tentang tanggal pembelian dan tanggal penjualan barang.

Baca: Apa Itu COGS: Memahami Konsep dan Pentingnya dalam Bisnis 

Sistem untuk Menentukan Nilai Persediaan Akhir

Sistem untuk menentukan nilai persediaan akhir merupakan suatu metode yang digunakan untuk menghitung jumlah persediaan barang atau produk yang tersisa pada akhir periode tertentu. Sistem ini penting untuk mengelola persediaan dengan efisien dan mencegah kekurangan atau kelebihan persediaan yang dapat merugikan perusahaan.

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam sistem untuk menentukan nilai persediaan akhir:

Memulai dengan nilai persediaan awal: Langkah pertama adalah menentukan nilai persediaan barang pada awal periode. Nilai ini bisa didapatkan dari catatan persediaan pada periode sebelumnya.

Menambahkan persediaan masuk: Selanjutnya, catat semua persediaan yang masuk selama periode tersebut. Persediaan masuk dapat berupa pembelian barang baru, produksi dalam perusahaan, atau penerimaan barang dari pemasok.

Mengurangi persediaan keluar: Selanjutnya, catat semua persediaan yang keluar selama periode tersebut. Persediaan keluar dapat berupa penjualan barang kepada pelanggan, penggunaan bahan baku dalam produksi, atau pengiriman barang kepada pelanggan.

Menghitung nilai persediaan akhir: Setelah menambahkan persediaan masuk dan mengurangi persediaan keluar, kita dapat menghitung nilai persediaan akhir dengan mengurangi persediaan masuk dari persediaan awal. Nilai persediaan akhir ini mencerminkan jumlah persediaan barang yang masih tersisa pada akhir periode.

Evaluasi persediaan akhir: Terakhir, perlu dilakukan evaluasi terhadap nilai persediaan akhir. Hal ini melibatkan analisis terhadap apakah nilai persediaan akhir tersebut sesuai dengan target atau kebutuhan perusahaan. Jika ada perbedaan yang signifikan, langkah-langkah perbaikan atau penyesuaian persediaan dapat diambil.

Nah, itulah tiga rumus yang dapat digunakan untuk menghitung persediaan akhir. Tentunya, pemilihan metode yang tepat sangat bergantung pada jenis bisnis dan karakteristik persediaan yang kamu miliki. Semoga penjelasan ini bermanfaat bagi kamu dalam mengelola persediaan bisnis.

Jika kamu  ingin mengelola bisnis dengan lebih efisien dan mudah Opaper adalah solusinya., Ketimbang menghitung manual persediaan akhir tentu akan memerlukan tenaga dan waktu yang tak sedikit. 

Opaper menyediakan berbagai fitur yang sangat membantu dalam manajemen keuangan dan persediaan, serta fitur canggih lainnya. Dengan menggunakan Opaper, kamu dapat dengan mudah mengatur dan menghitung persediaan akhir, mengelola keuangan bisnis secara terorganisir, dan memanfaatkan fitur-fitur canggih lainnya yang akan membantu mempercepat pertumbuhan bisnismu. 

Jadi, jangan ragu untuk menggunakan Opaper dan alami kemudahan serta efisiensi dalam mengelola bisnis Anda. Download Opaper sekarang juga! Semua fiturnya GRATIS!

Mungkin kamu juga tertarik membaca artikel ini

Yuk, ikut baca-baca berita seputar Opaper dan tips-tips yang membantu memajukan bisnismu.
Lihat semua artikel