Login
Coba Sekarang

Pengertian Stock Keeping Unit (SKU): Jenis, Fungsi dan Cara Membuatnya

Wanda Indana
Wanda Indana
|
Jun 11, 2024
Pengertian Stock Keeping Unit (SKU): Jenis, Fungsi dan Cara Membuatnya

Istilah Stock Keeping Unit (SKU) itu kayak kode unik yang dipasangin ke setiap barang atau produk. Jadi, kayak ID khusus gitu buat tiap-tiap item yang dijual atau dibeli sama para wirausaha. Nah, ini penting banget buat mengurus stok barang dan inventaris bisnis. Stok barang itu krusial, kan, buat pemasaran dan penjualan produk. Jadi, ini berlaku buat bisnis skala apa pun, mulai dari yang kecil sampe yang gede-gedean. Apalagi untuk bisnis kuliner.

Nah, artikel bakal bahas tuntas tentang apa itu Stock Keeping Unit, jenis, manfaat, hingga cara bikinnya. Jadi, simak terus sampai selesai ya!

Apa itu Stock Keeping Unit

Stock Keeping Unit (SKU) adalah sebuah kode atau nomor identifikasi yang bersifat unik yang digunakan dalam praktik manajemen inventaris untuk tujuan identifikasi dan pelacakan produk atau barang secara spesifik. Penggunaan SKU tersebar luas di berbagai jenis bisnis, mulai dari skala usaha eceran hingga perusahaan korporat yang besar.

Fungsi utama dari kode SKU adalah memungkinkan perusahaan atau entitas bisnis untuk mengawasi dan mengelola stok barang dengan lebih efisien. Dengan menggunakan SKU, perusahaan dapat menghindari kebingungan dalam identifikasi barang dan meningkatkan efektivitas dalam pengelolaan inventaris secara keseluruhan. 

Jenis-jenis Stock Keeping Unit 

Pemahaman tentang jenis-jenis SKU (Stock Keeping Unit) bisa membantu pemilik bisnis dalam mengatur inventaris dengan lebih baik. Biasanya, SKU dibagi berdasarkan beberapa kategori yang berikut ini:

1. Berdasarkan jenis barang yang dijual

SKU bisa diklasifikasikan berdasarkan jenis barangnya, misalnya elektronik, pakaian, makanan, dan sebagainya. Dengan cara ini, pemilik bisnis bisa lebih mudah mengelompokkan barang-barang mereka untuk pengelolaan inventaris yang lebih efisien.

2. Berdasarkan produk intangible

Beberapa bisnis juga menggunakan SKU untuk produk intangible, seperti layanan atau lisensi perangkat lunak. SKU untuk produk ini mungkin akan berbeda dari SKU barang fisik, tapi tetap penting untuk melacak informasi dan pengelolaan inventaris.

Dalam pembuatan SKU, penting untuk menjaga kesederhanaan. Biasanya, SKU terdiri dari kombinasi 8 atau lebih karakter alfanumerik. Kombinasi karakter ini berfungsi untuk melacak informasi seperti harga, detail produk, dan informasi manufaktur. Dengan SKU yang sederhana, pemilik bisnis dapat lebih mudah dan efisien dalam mengelola inventaris mereka.

Fungsi-fungsi Stock Keeping Unit

SKU memiliki beberapa fungsi utama yang memberikan manfaat besar bagi perusahaan dalam mengelola inventaris dan operasi penjualan mereka:

1. Identifikasi Produk

Fungsi utama SKU adalah untuk memberikan identitas unik pada setiap produk yang dijual oleh perusahaan. Dengan memiliki kode SKU yang berbeda untuk setiap item, perusahaan dapat dengan mudah membedakan produk yang serupa atau memiliki karakteristik yang hampir sama. Ini mempermudah pengelompokan produk dan menghindari kebingungan dalam pengaturan inventaris.

2. Pengelolaan Stok

SKU membantu dalam pengelolaan stok dengan cara yang efisien. Dengan setiap produk memiliki kode SKU yang terkait, perusahaan dapat dengan akurat melacak jumlah stok yang tersedia, jumlah yang telah terjual, dan estimasi jumlah yang perlu diorder ulang. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk menjaga stok barang dengan tepat waktu dan menghindari kekurangan atau kelebihan persediaan.

3. Pemantauan Penjualan

Dengan menggunakan SKU, perusahaan dapat memantau penjualan produk secara lebih detail. Mereka dapat dengan mudah mengetahui produk mana yang paling diminati oleh pelanggan, serta produk mana yang kurang laku. Data ini memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan strategi penjualan mereka dan fokus pada produk yang paling diminati oleh pasar.

4. Manajemen Pesanan

Kode SKU memudahkan dalam pengelolaan pesanan pelanggan. Ketika pelanggan melakukan pesanan, sistem secara otomatis dapat mengidentifikasi produk yang diminta berdasarkan kode SKU. Dengan demikian, perusahaan dapat dengan cepat memeriksa ketersediaan barang, mengatur pengiriman, dan memproses pesanan dengan lebih efisien. Hal ini membantu meningkatkan kepuasan pelanggan dan efisiensi operasional perusahaan secara keseluruhan.

Baca: 15 Metode Pengelolaan Inventaris yang Umum Digunakan

Cara Membuat  Stock Keeping Unit)

Berikut beberapa tips dalam membuat SKU (Stock Keeping Unit) yang dapat diterapkan dalam bisnis:

  1.  Tetapkan Aturan dan Panduan: Buatlah aturan dan panduan yang jelas dalam pembuatan SKU untuk memastikan konsistensi dalam penggunaan SKU di seluruh bisnis .
  2. Konsistensi Penggunaan: Pastikan setiap SKU dibuat dengan konsistensi, baik dalam format maupun informasi yang terkandung di dalamnya. Ini akan membantu dalam mengelola inventaris dengan lebih efisien.
  3. Pertimbangkan Keperluan Bisnis: Sesuaikan SKU dengan kebutuhan dan karakteristik bisnis . Misalnya, jika bisnis  memiliki berbagai jenis produk, pertimbangkan untuk menyertakan informasi seperti ukuran, warna, atau jenis produk dalam SKU.
  4. Gunakan Kode yang Sederhana: Pilih kode SKU yang sederhana, mudah diingat, dan mudah diidentifikasi oleh staf . Hal ini akan mempermudah dalam proses penjualan, pengelolaan stok, dan manajemen inventaris secara keseluruhan.
  5. Uji Coba dan Evaluasi: Lakukan uji coba terhadap sistem SKU yang  buat, dan terus evaluasi untuk melihat apakah sistem tersebut efektif dan efisien dalam mendukung operasi bisnis .

Dengan menerapkan tips-tips di atas,  dapat memastikan bahwa penggunaan SKU dalam bisnis  dapat memberikan manfaat yang maksimal dalam pengelolaan inventaris dan operasi bisnis secara keseluruhan.

Contoh Stock Keeping Unit

Berikut adalah contoh-contoh SKU yang bisa kamu gunakan sebagai referensi:

1. SKU BRW-LAR-B678-HNM

  • BRW: Warna produk (Brown)
  • LAR: Ukuran produk (Large)
  • B678: Nomor manufaktur produk
  • HNM: Merek produk

2. SKU OPT-KCMT-ANK-HTM-0080

  • OPT: Merek produk (OPTIMA)
  • KCMT: Jenis produk (Kacamata)
  • ANK: Spesifikasi produk (Anak-anak)
  • HTM: Warna produk (Hitam)
  • 0080: Kode manufaktur produk

Selain membuat SKU secara manual, kamu juga dapat menggunakan generator SKU online yang tersedia secara gratis maupun berbayar, seperti Zoho Inventory, Gorgias, Prima Sellers, Quickbooks Commerce, atau aplikasi Barcode lainnya. Ini akan membantu mempercepat proses pembuatan SKU dan memudahkan pengelolaan inventaris secara keseluruhan.

Itu tadi ulasan tentang apa itu SKU hingga tips membuatnya. Jadi, intinya, Stock Keeping Unit (SKU) tuh kayak kode unik buat setiap barang dalam bisnis. SKU ini bantu kita mengelola stok barang dengan lebih mudah dan efisien.Biasanya, SKU ini dibuat dengan deretan angka atau huruf yang jadi ID khusus buat produknya. Jadi, gak akan ada salah pencatatan stok lagi deh.

Kalo bisnis kamu punya banyak produk, penerapan SKU penting banget. Nah, salah satu solusinya bisa pake aplikasi kasir online yang ada fitur inventory-nya, kayak Opaper App. Dengan fitur ini, kamu bisa nyusun produk dengan kategori yang jelas, kayak makanan atau minuman. Jadi, manajemen inventaris jadi lebih gampang dan efisien.

Jadi, yuk download Opaper App sekarang. Kamu bisa mengunduhnya di Play Store dan App Store

Mungkin kamu juga tertarik membaca artikel ini

Yuk, ikut baca-baca berita seputar Opaper dan tips-tips yang membantu memajukan bisnismu.
Lihat semua artikel