Login
Coba Sekarang

Rumus BEP Produksi: Alat Perhitungan Sederhana yang Harus Dipahami Pemilik Bisnis

Wanda Indana
Wanda Indana
|
May 2, 2023
Rumus BEP Produksi: Alat Perhitungan Sederhana yang Harus Dipahami Pemilik Bisnis
Daftar Isi
Tips Bijak Mengelola Uang THR Lebaran
Asal-usul Tradisi Bagi-bagi THR di Hari Lebaran
7 Tips Meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas Bisnis Kantin dengan Teknologi
Scale-up Bisnismu Sekarang!

Ribetnya operasional, serahkan pada Opaper!

BEP atau Break Even Point merupakan salah satu konsep penting dalam dunia bisnis. BEP menggambarkan titik dimana suatu bisnis mulai mencapai titik impas atau bahkan mulai memperoleh keuntungan setelah berhasil menutup seluruh biaya produksi yang dikeluarkan.

Rumus BEP produksi memang sangat penting untuk diketahui oleh para pengusaha, baik mereka yang baru memulai bisnis atau yang sudah berpengalaman dalam dunia bisnis. Dengan mengetahui rumus BEP produksi, para pengusaha dapat menghitung besaran produksi yang harus dicapai agar bisa mencapai titik impas atau break even point.

Pada artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang rumus BEP produksi dan bagaimana cara menghitungnya.

Apa itu Rumus BEP Produksi?

Sebelum membahas rumusnya, mari kita bahas terlebih dahulu apa itu BEP atau titik impas. Dikutip dari Investopedia, BEP adalah titik dimana total biaya produksi sama dengan total pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk. 

Artinya, pada titik ini, bisnis tidak mengalami keuntungan atau kerugian. Semua biaya produksi telah tertutupi dan setiap penjualan yang dilakukan setelah BEP adalah keuntungan bersih bagi bisnis.

Rumus BEP produksi merupakan cara menghitung jumlah unit produk yang harus diproduksi agar bisnis mencapai titik impas. Rumus ini melibatkan beberapa variabel seperti biaya tetap, biaya variabel, harga jual produk, dan margin keuntungan.

Baca: Gampang! Begini Cara Mudah Menghitung HPP

Rumus BEP Produksi

Rumus BEP produksi adalah sebagai berikut:

BEP = Biaya Tetap ÷ (Harga Jual per Unit - Biaya Variabel per Unit)

Dalam rumus di atas, Biaya Tetap adalah biaya yang harus dibayar oleh bisnis setiap bulan meskipun tidak ada produk yang dihasilkan. Contoh biaya tetap adalah sewa tempat usaha, gaji karyawan tetap, dan biaya administrasi.

Biaya Variabel adalah biaya yang berubah sesuai dengan besaran produksi. Contoh biaya variabel adalah bahan baku, tenaga kerja, dan biaya pengiriman.

Harga Jual per Unit adalah harga yang ditetapkan untuk setiap unit produk yang dijual oleh bisnis.

Margin Keuntungan adalah keuntungan yang diinginkan oleh bisnis untuk setiap unit produk yang dijual. Margin keuntungan bisa dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Margin Keuntungan = (Harga Jual per Unit - Biaya Variabel per Unit) ÷ Harga Jual per Unit

Contoh Menghitung BEP Produksi

Mari kita ambil contoh untuk menghitung BEP produksi. Seorang pengusaha menjual produk A dengan harga jual Rp 50.000 per unit. Biaya variabel per unit adalah Rp 30.000 dan biaya tetap yang harus dibayar setiap bulan adalah Rp 10.000.000. Margin keuntungan yang diinginkan adalah 20%.

Langkah pertama adalah menghitung margin keuntungan:

Margin Keuntungan = (50.000 - 30.000) ÷ 50.000 = 0,4 atau 40%

Setelah itu, kita bisa menggunakan rumus BEP produksi:

BEP = 10.000.000 ÷ (50.000 - 30.000 x 0,4) = 400 unit

Artinya, pengusaha tersebut harus memproduksi minimal 400 unit produk A agar bisa mencapai titik impas atau BEP. Jika jumlah produksi di bawah 400 unit, maka bisnis akan mengalami kerugian. Namun, jika jumlah produksi di atas 400 unit, maka bisnis akan menghasilkan keuntungan.

Tips Menggunakan Rumus BEP Produksi

Berikut beberapa tips untuk menggunakan rumus BEP produksi:

  • Pastikan data yang digunakan akurat dan terbaru. Jangan asal-asalan dalam mengumpulkan data karena ini bisa mempengaruhi hasil perhitungan BEP produksi.
  • Jangan lupa mempertimbangkan margin keuntungan yang diinginkan. Tentukan margin keuntungan yang wajar dan realistis agar bisnis bisa mencapai tujuan keuntungan yang diinginkan.
  • Perhitungan BEP produksi perlu dilakukan secara berkala karena biaya produksi dan harga jual produk bisa berubah dari waktu ke waktu. Dengan melakukan perhitungan BEP produksi secara berkala, pengusaha bisa mengetahui apakah bisnisnya masih menguntungkan atau tidak.

Itulah ulasan tentang BEP, rumus, manfaat dan cara menghitungnya. Jika disimpulkan, rumus BEP produksi adalah cara menghitung jumlah unit produk yang harus diproduksi agar bisnis mencapai titik impas atau break even point. Rumus ini melibatkan beberapa variabel seperti biaya tetap, biaya variabel, harga jual produk, dan margin keuntungan. Perhitungan BEP produksi perlu dilakukan secara berkala agar bisnis bisa tetap menguntungkan.

Namun, bagi pengusaha yang tidak ingin ribet menghitung BEP secara manual, ada solusi yang lebih praktis yaitu menggunakan Opaper. Opaper adalah platform bisnis yang menyediakan fitur perhitungan BEP secara otomatis dan cepat. 

Pengguna hanya perlu mengisi data biaya tetap, biaya variabel, harga jual produk, dan margin keuntungan, maka Opaper akan langsung menghitung BEP produksi secara otomatis. Dengan menggunakan Opaper, kamu bisa lebih mudah dan cepat dalam menghitung BEP produksi sehingga bisa fokus pada pengembangan bisnisnya.

Selain itu, Opaper juga punya banyak fitur untuk membantu operasional dan meningkatkan penjualan bisnis. Pertama, Opaper bisa merekam transaksi secara otomatis dari berbagai macam sumber, seperti pembayaran tunai, transfer, maupun pembelian bahan baku. Selain itu, kamu juga bisa memonitor stok bahan baku yang kamu miliki dengan mudah.

Opaper juga punya fitur pembuatan laporan keuangan secara otomatis yang bisa diakses kapan saja dan di mana saja. Fitur ini juga dilengkapi dengan fitur analisis keuangan yang bisa membantu kamu dalam mengambil keputusan bisnis yang lebih tepat.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, download Opaper sekarang juga dan buat bisnismu semakin sukses!

Mungkin kamu juga tertarik membaca artikel ini

Yuk, ikut baca-baca berita seputar Opaper dan tips-tips yang membantu memajukan bisnismu.
Lihat semua artikel